Mrayun- Senin, 4 Desember 2023 bertempat di Balai Desa Mrayun, Pemerintah Desa Mrayun mengadakan kegiatan Rembug Stunting tingkat desa yang di hadiri Pendamping Desa,Bidan Desa, Sie Gizi dari Puskesmas Sale sebagai nara sumber tentang stunting,Kader Kesehatan Desa mrayun, Kader Posyandu , Kader Telponi, dan KPM desa Mrayun.
Kegiatan ini bertujuan agar pemerintah desa memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2023 untuk pencengahan dan penanganan stunting. Adapun rangkaian acaranya yang disampaikan oleh pendamping desa ( Sirojudin) sebagai moderatornya yaitu
- Pembukaan
- Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
- Sambutan-sambutan ( Kepala Desa Mrayun dan pendamping Desa oleh mas Lutfi)
- Pemaparan materi Stunting( oleh Sdri. Tata dari sie Gizi Puskesmas sale)
- Rembug Stunting yang dipandu oleh moderator
- Doa/penutup
Adapun isi sambutan dari Bapak Eko Purwantono selaku kepala desa mrayun yaitu beliau mengutarakan bahwasannya desa Mrayun adalah peringkat pertama dari 15 desa yang ada di kecamatan Sale. Harapan dari kegiatan ini semoga dengan Upaya intervensi dari hasil rembug stunting dapat mewujudkan MRAYUN ZERO STUNTING. Sallah satu upaya pemerintahan desa untuk menekan kasus stunting yakni dengan menekan kasus pernikahan dini yang kenyataannya masih sulit dilaksanakan karena berbagai macam factor. Akan tetapi upaya lain mungkin bisa dilaksanakan dengan intervensi mulai dari remaja bebas anemi, sampai dengan pendampingan bumil KEK ( Kurang energi kronic), ataupun dengan intervensi bufas dan ibu balita. Pesan dari bapak Kepala desa Mrayun kepada Kader Posyandu yakni agar tetap semangat menjalankan tugasnya,meskipun imbalan yang di dapat tidak sebanding dengan apa yang dilakukannya.
Selanjutnya mas Lutfi dari pendamping desa menyampaikan bahwasannya stunting menjadi prioritas utama dari program pemerintah, oleh karenanya diharapkan dengan diadakannya rembug stunting ini akan ada usulan yang dapat dilaksanakan untuk menekan kasus stunting di desa Mrayun yang dapat dilaksanakan untuk tahun anggaran 2024.
Kemudian pemaparan materi tentang stunting dari Sdri.Tata dari sie Gizi Puskesmas Sale menyampaikan beberapa hal yaitu diantaranya tentang pengertian stunting,penyebab stunting, masalah yang akan timbul apabila seorang balita itu stunting,serta intervensi -intervensi dalam pencegahan stunting mulai dari rematri,catin,bumil,bufas,dan kelas ibu balita. Sdri. Tata juga mengevaluasi bagi kader posyandu agar dapat memantau tumbuh kembang anak dengan baik melalui hasil penimbangan dan pengukuran dengan cara yang benar. Selain pemantauan tumbuh kembang Adapun intervensi untuk pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memperbaiki pola asuh ,Pendidikan orang tua, MP ASI yang cukup, sanitasi, imunisasi, sarana dan prasarana Kesehatan dan juga tak lain lagi yang paling utama yakni Pola hidup bersih dan sehat ( PHBS).
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan rembug stunting di Desa Mrayun yang diadakan pada hari senin, 4 Desember 2023 yaitu :
- Desa Mrayun masih memerlukan banyak upaya intervensi stunting.
- Intervensi stunting yang akan dilaksanakan dari pemerintah desa salah satunya dengan menekan kasus pernikahan dini.
- Intervensi stunting dapat dilakukan mulai dari rematri, catin, bumil , bufas, sampai dengan ibu balita.
- Perlunya sarana dan prasarana yang mendukung untuk pencegahan stunting mulai dari POSYANDU dan sarana Pelayanan Kesehatan lainnya.
- Peran kader Posyandu sangat dibutuhkan dalam pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu .
- Perlu adanya pelatihan untuk kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting.
Harapan dari kegiatan rembug stunting ini adalah semoga kedepannya desa Mrayun yang awalnya peringkat 1 dari 15 desa di kecamatan Sale menjadi Zero Stunting.